MENYADAP KARET, MENJUAL BENSIN, KERJA KAYU, TUKANG RINTIS, TUKANG CUCI MOBIL DAN MENJADI PEMBANTU TUKANG UNTUK TETAP SEKOLAH
Tenggarong, 10 November 2011
Disaat kita memperingati jasa - jasa para pahlawan pada tanggal 10 November setiap tahunnya, ternyata masih banyak pahlawan - pahlawan muda tumbuh dan berkembang sesuai jamannya. Demi merengkuh sebuah cita - cita luhur menjadi seorang tenaga profesional muda bidang keahlian Geologi Pertambangan, dalam usaha merubah nasib diri dan keluarga ke kesejahteraan yang lebih baik lagi, secara random penulis dapatkan 6 contoh kecil pahlawan-pahlawan muda ini.
Arif namanya siswa kelas XII-1, bertanya kepada temannya POM Bensin Timbau buka gak ya........Kenapa sergap saya bertanya, gak pak cuma siap - siap beli bensin habis praktek MGL bapak untuk stock jualan bensin besok, lumayan pak hasilnya bisa buat makan dan bayar sekolah.
Imran kelas XI-2, menuturkan, saya pak jam 4 subuh bangun menyadap karet milik bos saya, setelah itu jam 6 mandi berangkat ke SMK, pulang sekolah mengambil sadapan karet dan menyetorkan ke Bos, dengan cara ini saya bisa membiayai hidup saya dan membayar uang sekolah, orangtua saya jauh di Long Hubung kutai Barat cuma Petani biasa, setiap bulan cuma bisa kirim beras 25 kg dan indomie.
Jumarianto, alumni 2011, sekarang berkerja di CV. Arjuna Makroman Samarinda, Tambang Batubara dengan gaji 3 juta per bulan, dulu pak saya sekolah sambil jadi buruh bangunan untuk hidup dan sekolah.
Edi kelas XII-3, Saya pak jadi tukang cuci mobil biar bisa sekolah dan membantu orangtua.
Saya kerja angkat kayu pak buat hidup dan sekolah, tapi sekarang sepi gara gara ada pemberantasan ilegal logging, padahal kami cuma ambil kayu buat makan hari - hari, tidak seperti cukong - cukong cina yang diberi izin menebang kayu jutaan hektar tiap tahun tapi gak mau tanam kembali, sekarang masyarakat seperti saya di sebulu, SP 1, Jahab gigit jari gak ada kerjaan lagi, gimana sih pemerintah ini berpihaknya cuma ke pemodal besar aja, orang kecil dimatiin ujarnya.
lain lagi dengan Didi kelas XII-2, saya jadi tenaga rintis kebun pak kalau lagi libur, atau kalau ada order, dari situ saya tetap bisa sekolah gak tergantung orangtua.
Sudah hampir 60 tahun negara ini merdeka, tetapi anak-anak bangsa ini masih harus berjuang menjadi pahlawan pahlawaqn baru untuk masa depan mereka.
Teruslah berjuang anakku, Guru - gurumu akan membantu sebisa mungkin untuk kelancaran studimu, baik lewat beasiswa maupun kelonggaran waktu untuk sekedar bisa berkerja paruh waktu untuk mengisi pundi-pundi hidupmu.
Kami doakan semua usahamu akan sukses dan tercapai cita citamu.
Disaat kita memperingati jasa - jasa para pahlawan pada tanggal 10 November setiap tahunnya, ternyata masih banyak pahlawan - pahlawan muda tumbuh dan berkembang sesuai jamannya. Demi merengkuh sebuah cita - cita luhur menjadi seorang tenaga profesional muda bidang keahlian Geologi Pertambangan, dalam usaha merubah nasib diri dan keluarga ke kesejahteraan yang lebih baik lagi, secara random penulis dapatkan 6 contoh kecil pahlawan-pahlawan muda ini.
Arif namanya siswa kelas XII-1, bertanya kepada temannya POM Bensin Timbau buka gak ya........Kenapa sergap saya bertanya, gak pak cuma siap - siap beli bensin habis praktek MGL bapak untuk stock jualan bensin besok, lumayan pak hasilnya bisa buat makan dan bayar sekolah.
Imran kelas XI-2, menuturkan, saya pak jam 4 subuh bangun menyadap karet milik bos saya, setelah itu jam 6 mandi berangkat ke SMK, pulang sekolah mengambil sadapan karet dan menyetorkan ke Bos, dengan cara ini saya bisa membiayai hidup saya dan membayar uang sekolah, orangtua saya jauh di Long Hubung kutai Barat cuma Petani biasa, setiap bulan cuma bisa kirim beras 25 kg dan indomie.
Jumarianto, alumni 2011, sekarang berkerja di CV. Arjuna Makroman Samarinda, Tambang Batubara dengan gaji 3 juta per bulan, dulu pak saya sekolah sambil jadi buruh bangunan untuk hidup dan sekolah.
Edi kelas XII-3, Saya pak jadi tukang cuci mobil biar bisa sekolah dan membantu orangtua.
Saya kerja angkat kayu pak buat hidup dan sekolah, tapi sekarang sepi gara gara ada pemberantasan ilegal logging, padahal kami cuma ambil kayu buat makan hari - hari, tidak seperti cukong - cukong cina yang diberi izin menebang kayu jutaan hektar tiap tahun tapi gak mau tanam kembali, sekarang masyarakat seperti saya di sebulu, SP 1, Jahab gigit jari gak ada kerjaan lagi, gimana sih pemerintah ini berpihaknya cuma ke pemodal besar aja, orang kecil dimatiin ujarnya.
lain lagi dengan Didi kelas XII-2, saya jadi tenaga rintis kebun pak kalau lagi libur, atau kalau ada order, dari situ saya tetap bisa sekolah gak tergantung orangtua.
Sudah hampir 60 tahun negara ini merdeka, tetapi anak-anak bangsa ini masih harus berjuang menjadi pahlawan pahlawaqn baru untuk masa depan mereka.
Teruslah berjuang anakku, Guru - gurumu akan membantu sebisa mungkin untuk kelancaran studimu, baik lewat beasiswa maupun kelonggaran waktu untuk sekedar bisa berkerja paruh waktu untuk mengisi pundi-pundi hidupmu.
Kami doakan semua usahamu akan sukses dan tercapai cita citamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar